Assalamualaikum Wr. Wb. Hey hey
para sahabat pembacaku.. apa kabar? Mudah-mudahan selalu dalam keadaan sehat
walafiat yaa.
Pengen cerita dikit nih.. kemaren
saya pergi ke salah satu tempat pelayanan public untuk membuat salah satu
keperluan saya (jangan disebutin tempatnya nanti ada yang kesinggung hihih)
kemudian persayaratannya itu saya harus bawa fotokopi kartu keluarga.
Sesampainya ditempat tersebut, saya langsung duduk di ruang tunggu dimana ruang
tersebut penuh dengan masyarakat lain dengan keperluan yang berbeda.
Pertama kali saya masuk, saya
bingung apa yang harus saya lakukan, pada saat itu saya Cuma berpikir untuk
mencari nomor antrean dan sayangnya tempat pelayanan public tersebut tidak
menyediakan nomor antrean. Tentunya saya semakin bingung dan panik karena saya
gak tau siapa yang datang duluan dan kapan giliran saya untuk mengurusi
keperluan saya tersebut.
Setelah saya menunggu 20 menit,
saya dipanggil salah satu pegawai disitu untuk menyelesaikan keperluan saya.
Saya takut kalo nanti ada orang yang udah nunggu daritadi tapi belum dilayanin
ehh malah saya duluan. Tapi ternyata gak ada orang yang marah dan saya langsung
mengikuti bapak itu ke ruangannya.
Diruangan tersebut, saya disuruh
menjelaskan keperluan dan menunjukkan persyaratan untuk memenuhi keperluan saya
tersebut. Singkat cerita, keperluan saya dikerjakan oleh beliau kemudian pas
udah selesai. Saya dibuatnya kaget dan gak bisa ngomong apa-apa lagi, beliau
bilang,”dek ongkosnya 35ribu”
Pada saat itu saya shock banget
terus langsung terlintas dipikiran saya ,”kok perlu ongkos? Kan daritadi dia
gak kemana-mana” tapi Karena saya kaget tingkat dewa, yaudah saya langsung
kasih 50ribu dan kembaliannya gak dibalikin ke saya. Yaudah saya bilang terima
kasih dan langsung meninggalkan tempat tersebut.
Jujur saja, saya sangat kecewa
dengan pelayanan yang diberikan, ok gakpapa kalo memang dia minta upah tas
pekerjaan yang telah ia lakukan terhadap public, anggap saja seserannya. Tapi
kan kalo bayar seharusnya dia harus memberikan pelayanan yang baik dan harus
mengutamakan kepuasan terhadap para pemangku kepentingan, tapi yang saya rasain
malah sebaliknya.
Waduhh jadi curhat gini kapan
materinya? Ahhaha maaf yaa..
Terkait dengan cerita saya,
mungkin teman-teman juga udah ngerasain kan hal semacam itu. Maka dari itu hari
ini saya akan bahas mengenai Etika Pelayanan Publik.
1.
Pengertian Etika Pelayanan Publik
Etika
Pelayanan Publik adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh aparatur pelayanan
public, pegawai negeri dan birokrasi untuk mengambil sebuah keputusan dan
berperilaku yang dapat dibenarkan dalam sudut pandang etika terhadap kepuasan
para pemangku kepentingan.
Dengan
memberikan etika pelayanan public yang baik, tentunya para pemangku kepentingan
akan merasa nyaman dan berpikir bahwa aparatur pelayanan public tersebut
memiliki rasa tanggung jawab atas pelayanan yang diberikan kepada mereka.
Agar lebih
mudah dipahami, kita ambil contoh pelayanan public di wilayah kerja kementerian
keuangan, khususnya Direktorat Jenderal Pajak. Apabila teman-teman pernah ke
tempat pelayanan tersebut untuk membayar pajak atau keperluan lainnya, pasti
akan berpendapat yang sama dengan saya dimana tersedia prasarana dan sarana
dengan baik, ramah, sopan, sederhana, jelas, dan akurat.
Tentunya
apabila kita merasakan fasilitas atau pelayanan dengan baik maka kita akan
merasakan kepuasan atas pelayanan yang telah diberikan. Kepuasan ini merupakan
nilai positif antara kedua belah pihak. Nilai positif dari sudut pandang para
pemangku kepentingan yaitu merasa dihargai, aman, dan nyaman sedangkan nilai
positif dari aparatur pelayanan public yaitu keberhasilan dan upaya mencari
solusi baru untuk mempertahankan kepuasan dari para pemangku kepentingan.
2.
Urgensi Pelayanan Publik
a.
Pelayanan
publik di Indonesia masih sangat rendah karena penyelenggaraan pelayanan masih amat dipengaruhi oleh
hubungan per-koncoan,
kesamaan afiliasi politik, etnis, agama, tidak adanya kepastian biaya, waktu pelayanan, dan rendahnya
tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik
b.
Kultur
birokrasi yang tidak kondusif yang telah lama mewarnai pola pikir birokrat
sejak era kolonial dahulu
c.
Eksistensi
PNS (ambtennar) merupakan jabatan terhormat yang begitu dihargai tinggi
dan diidolakan publik, khususnya jawa, sehingga filosofi PNS sebagai pelayan publik (public servant)
dalam arti riil menghadapi
kendala untuk direalisasikan
3.
Prinsip-Prinsip Etika Pelayanan Publik
Prinsip
merupakan tekad yang telah kita pegang teguh untuk mewujudkan penyelenggaraan
Etika Pelayanan Publik dengan baik, prinsip ini semacam panutan atau kiblat
dimana hal-hal yang harus dilakukan itu berasal dari mana.
Nilai-nilai dasar yang tercantum dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik
Pegawai Negeri Sipil (Pasal 6). Beberapa nilai-nilai dasar tersebut yaitu:
- Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan UUD 1945.
- Semangat nasionalisme
- Mengutamakan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi atau golongan
Sekian yang dapat saya bagikan ke
kalian semua. Kalo misalnya ada penjelasan yang kurang jelas atau pertanyaan,
yukkk dikomentarin karena kita sama-sama belajar disini.. komentar kalian
berpengaruh banget bagi blog saya.
Mudah-mudahan pelayanan public di
Indonesia semakin baik dan kalo bisa menjadi contoh bagi negara lain aamiin
allahumma aamiin
Mohon maaf apabila ada kesalahan
kata atau penjelasan yang kurang berkenan. Wabilahitaufik walhidayah
wassalamualaikum Wr. Wb.
The Wizard of Odds at Casino | JTM Hub
BalasHapusThis casino offers an awesome experience for players 제주 출장마사지 looking for a new way to wager at the real 충주 출장마사지 money gaming 용인 출장안마 industry. 경상북도 출장마사지 The 사천 출장안마 Wizard reviews all this